BONE, BERITABONE.COM– Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP Muhammadiyah Bone membuat proposal Pogram Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (...
BONE, BERITABONE.COM–Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP Muhammadiyah Bone membuat proposal Pogram Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) dengan Judul “Membangun Kemampuan Analogi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran, Guided, Organizing, Leaflet, Discovery (GOLD) dengan Pengaplikasian Aksara Lontara Bilingual Berbasis Android”, yang penelitian dilaksanakan di SMA 6 Bone.
Ketua tim dari PKM-P A. St Aisyah Nur mengatakan, bahwa penerapan model pembelajaran GOLD dengan pengaplikasian Aksara Lontara Bilingual berbasis Android ini lebih efektif digunakan karena siswa saat ini kebanyakan beralih menggunakan perangkat berbasis Android baik menggunakan smartphone, laptop maupun komputer dalam mengakses informasi secara mudah dan cepat.
Melihat perkembangan teknologi mobile, kata Aisyah, seperti Android yang semakin pesat membuat kami tertarik untuk mengembangkan pembelajaran aksara Lontara berbasis Android agar masyarakat Bugis dapat menyeimbangi perkembangan teknologi.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan kami melihat bahwa, pembelajaran Aksara Lontara sudah dihilangkan oleh praktisi pendidikan bahkan sudah di anggap usang dan ketinggalan zaman.
"Padahal Aksara Lontara ini merupakan simbol dari masyarakat Bugis. Nah, apabila simbol ini dihilangkan “apakah masyarakat Bugis LAYAK dikatakan sebagai masyarakat Bugis?," ungkap Aisyah Rabu, (11/07/2018).
Penelitian ini menggunakan aplikasi Aksara Lontara berbasis android namun, lanjut Aisyah, dalam pengaplikasian Aksara Lontara dalam penelitian ini, kami melakukan pembaharuan dengan mengaplikasian Aksara Lontara menggunakan Bahasa Indonesia karena, hanya menginginkan siswa untuk mengingat kembali huruf Lontara.
"Pengaplikasian aksara lontara dalam proses pembelajaran dengan aplikasi android tersebut dapat dijalankan kapan pun dan dimana pun untuk memudahkan siswa dalam mengakses materi pembelajaran," katanya.
Meskipun, ditambahkannya, bidang kajian tidak sesuai dengan bidang ilmu kami, tapi kami sangat berinisiatif untuk mewujudkan aplikasi ini dengan mencari cara secara terus menerus tentang bahasan pemrograman.
"Dan Alhamdulillah alhasil kami bisa sedikit demi sedikit Bahasa pemrograman serta bagaimana cara perancangan sebuah aplikasi karena kami teringat kata Albert Einstein yang menyatakan bahwa, Jika kita tahu apa itu yang kita lakukan, itu tidak akan disebut penelitian," tambahnya.
PKM ini dibimbing oleh A. M. Irfan Taufan Asfar, S.Pd, M.T, M.Pd berharap agar bisa berlanjut dan lolos hingga
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Penulis: Ompang