BONE, BERITABONE.COM-- Sesuai dengan Edaran Menteri Desa bahwa semua desa diminta agar melakukan pembentukan gugus tugas lawan Covid-19. Pe...
BONE, BERITABONE.COM--Sesuai dengan Edaran Menteri Desa bahwa semua desa diminta agar melakukan pembentukan gugus tugas lawan Covid-19. Pembentukan gugus tugas lawan Covid-19 tingkat desa ini sebagai upaya memutus mata rantai Virus Corona (Covid-19).
Seperti halnya dengan Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten Bone terus bergiat dalam memutuskan mata rantai Covid-19. Desa Arasoe telah membentuk tim satgas tingkat desa dengan melibatkan semua komponen.
“Desa Arasoe terus bergiat dalam memutuskan mata rantai Covid-19 sesuai dengan edaran Menteri Desa terkait pembentukan gugus tugas lawan Covid-19 dan Desa Aarasoe lebih dahulu di Kecamatan Cina melaksanakan pembentukan satgas dengan melibatkan swemua komponen mulai dari peragkat dan aparat desa, BPD, Bidan Desa, Tim Kesehan UPT kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Satpoldes, Karang Taruna, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat,”ungkap Sekretaris Satgas Desa Arasoe, Andi Amal Pahsyah, S.Pd, Rabu, 15 April 2020.
Dalam hal ini, Desa Arasoe telah memiliki perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tim Satgasnya bahkan Desa Arasoe ini juga menyiapkan Rumah Isolasi bagi warga pendatang.
“Desa Arasoe telah menyelesaikan proposal dan RAB untuk membiayai satgasnya mulai seluruh perlengkapan APD satu set sebanyak delapan set, Thermolgun empat buah, serta rumah isolasi ketika ada warga pendatang yang bandel ketika tak mau ikuti aturan tetap berkeliaran di luar rumah. Kami juga membuat labelisasi rumah yang di dalam rumah itu ada warga pendatang menjadi bahan observasi selama 14 hari oleh tim satgas Desa Arasoe khusus menangani warga pendatang dengan menggunakan APD dan Thermolgun,” jelas Andi Amal.
Andi Amal melanjutkan, saat ini pihaknya juga sudah melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di desanya yang telah dijadikan sebagai programnya.
“Kegiatan kami ada kegiatan diprogramkan sampai Desember seperti, penyemprotan disinfektan di rumah masyarakat dua kali setiap bulannya dan ini berlaku sampai Desember. Insya Allah kami akan menggunakan dana ini sebaik-baiknya dan bahkan jika ada perintah pemerintah kabupaten soal transparansi anggaran Covid-19 ini terkait membuat semacam spanduk atau banner disebar keseluruh titik untuk diketahui oleh masyarakat kami Desa Arasoe siap melaksankannya, karena kenapa demikian dana ini merupakan dana tak terduga bukan kegiatan yang didanai terlahir dari musyawarah,” ungkapnya.
Ketua PPDI Bone ini juga menyampaikan bahwa, pihaknya telah melaksanakan pembagian cairan handsanitizer dan pembagian masker.
“Pembagian ini masih berlanjut kami bagi tiap tahap karena dusun kami banyak jadi satgas kadang tidak mampu untuk menuntaskan dan sehari,” kata Andi Amal.
“Untuk sosialisasi dan edukasi kami laksanakan satu kali setiap shift satgas turun keenam menggunakan mobil Ambulance desa. Jadi, sehari tiga kali kami pantau, mengajak masyarakat sama-sama lawan Corona dan membubarkan kerumunan yang kami dapatkan,”katanya lagi.
Andi Amal mengaku dari giat yang dilaksanakannya itu, mendapat dukungan sangat luar biasa dari pihak Polsek Cina, Danramil Cina dan UPT Puskesmas.
“Dukungan dari polsek, danramil serta tim kesehatan luar biasa berkontribusi kepada kami, dan kami terus berbuat, berusah semaksimal karena Desa Arasoe ini sangat riskan dalam hal pendatang karena ada perusahaan PGB di desa kami,” ujarnya.
Namun dirinya mengakui bahwa desanya sampai saat ini masih Kondusif dan tetap melaksanakan semua program satgas Desa Arasoe. Program satgas yang diramu oleh Andi Amal juga memiliki tagline ‘’JANGAN COBA-COBA MASUK DI ARASOE KALAU TIDAK PAKAI MASKER’’.
“Karena semua pintu akses masuk pasar Arasoe, Kompleks PGB itu ditutup menggunakan palang dan ini juga kontribusi dari pihak PGB Arasoe. Dari tagline kami secara otomatis mewajibkan masyarakat Desa Arasoe itu sendiri setiap keluar rumah harus menggunakan masker terkhusus kepada semua orang yang akan masuk daerah Desa Arasoe harus menggunakan Masker. Jadi, kami mohon jangan bawa virus ke masyarakat kami, terima kasih untuk semua komponen stakeholder yang telah terlibat dalam kegiatan in tetap kuat , tetap kerja bersama, karena Arasoe itu wajib masyarakatnya sehat,” tandasnya.
Penulis : Irfan
Editor : Burhan Hamzah
Seperti halnya dengan Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten Bone terus bergiat dalam memutuskan mata rantai Covid-19. Desa Arasoe telah membentuk tim satgas tingkat desa dengan melibatkan semua komponen.
“Desa Arasoe terus bergiat dalam memutuskan mata rantai Covid-19 sesuai dengan edaran Menteri Desa terkait pembentukan gugus tugas lawan Covid-19 dan Desa Aarasoe lebih dahulu di Kecamatan Cina melaksanakan pembentukan satgas dengan melibatkan swemua komponen mulai dari peragkat dan aparat desa, BPD, Bidan Desa, Tim Kesehan UPT kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Satpoldes, Karang Taruna, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat,”ungkap Sekretaris Satgas Desa Arasoe, Andi Amal Pahsyah, S.Pd, Rabu, 15 April 2020.
Dalam hal ini, Desa Arasoe telah memiliki perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tim Satgasnya bahkan Desa Arasoe ini juga menyiapkan Rumah Isolasi bagi warga pendatang.
“Desa Arasoe telah menyelesaikan proposal dan RAB untuk membiayai satgasnya mulai seluruh perlengkapan APD satu set sebanyak delapan set, Thermolgun empat buah, serta rumah isolasi ketika ada warga pendatang yang bandel ketika tak mau ikuti aturan tetap berkeliaran di luar rumah. Kami juga membuat labelisasi rumah yang di dalam rumah itu ada warga pendatang menjadi bahan observasi selama 14 hari oleh tim satgas Desa Arasoe khusus menangani warga pendatang dengan menggunakan APD dan Thermolgun,” jelas Andi Amal.
Andi Amal melanjutkan, saat ini pihaknya juga sudah melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di desanya yang telah dijadikan sebagai programnya.
“Kegiatan kami ada kegiatan diprogramkan sampai Desember seperti, penyemprotan disinfektan di rumah masyarakat dua kali setiap bulannya dan ini berlaku sampai Desember. Insya Allah kami akan menggunakan dana ini sebaik-baiknya dan bahkan jika ada perintah pemerintah kabupaten soal transparansi anggaran Covid-19 ini terkait membuat semacam spanduk atau banner disebar keseluruh titik untuk diketahui oleh masyarakat kami Desa Arasoe siap melaksankannya, karena kenapa demikian dana ini merupakan dana tak terduga bukan kegiatan yang didanai terlahir dari musyawarah,” ungkapnya.
Ketua PPDI Bone ini juga menyampaikan bahwa, pihaknya telah melaksanakan pembagian cairan handsanitizer dan pembagian masker.
“Pembagian ini masih berlanjut kami bagi tiap tahap karena dusun kami banyak jadi satgas kadang tidak mampu untuk menuntaskan dan sehari,” kata Andi Amal.
“Untuk sosialisasi dan edukasi kami laksanakan satu kali setiap shift satgas turun keenam menggunakan mobil Ambulance desa. Jadi, sehari tiga kali kami pantau, mengajak masyarakat sama-sama lawan Corona dan membubarkan kerumunan yang kami dapatkan,”katanya lagi.
Andi Amal mengaku dari giat yang dilaksanakannya itu, mendapat dukungan sangat luar biasa dari pihak Polsek Cina, Danramil Cina dan UPT Puskesmas.
“Dukungan dari polsek, danramil serta tim kesehatan luar biasa berkontribusi kepada kami, dan kami terus berbuat, berusah semaksimal karena Desa Arasoe ini sangat riskan dalam hal pendatang karena ada perusahaan PGB di desa kami,” ujarnya.
Namun dirinya mengakui bahwa desanya sampai saat ini masih Kondusif dan tetap melaksanakan semua program satgas Desa Arasoe. Program satgas yang diramu oleh Andi Amal juga memiliki tagline ‘’JANGAN COBA-COBA MASUK DI ARASOE KALAU TIDAK PAKAI MASKER’’.
“Karena semua pintu akses masuk pasar Arasoe, Kompleks PGB itu ditutup menggunakan palang dan ini juga kontribusi dari pihak PGB Arasoe. Dari tagline kami secara otomatis mewajibkan masyarakat Desa Arasoe itu sendiri setiap keluar rumah harus menggunakan masker terkhusus kepada semua orang yang akan masuk daerah Desa Arasoe harus menggunakan Masker. Jadi, kami mohon jangan bawa virus ke masyarakat kami, terima kasih untuk semua komponen stakeholder yang telah terlibat dalam kegiatan in tetap kuat , tetap kerja bersama, karena Arasoe itu wajib masyarakatnya sehat,” tandasnya.
Penulis : Irfan
Editor : Burhan Hamzah