BONE, BERITABONE.COM-- Kelompok mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bone Jurusan MIPA khususnya Prodi Matematika di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone...
BONE, BERITABONE.COM--Kelompok mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bone Jurusan MIPA khususnya Prodi Matematika di
Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulsel, tak mau kalah memperkenalkan hand sanitizer antiseptiknya yang memanfaatkan pelepah pisang dan serai sebagai pembersih tangan antiseptik.
Dalam rilis yang diterima BERITABONE.COM Kamis, 2 April 2020, selama wabah Covid-19 merebak, kelompok ini telah mencoba dan membuat hand sanitizer dari pelepah pisang dan tanaman serai.
“Kami sebenarnya sudah lama membuat ini, tapi saat itu hanya produk biasa saja untuk sebagai pemikiran dan ide kami mengenai kurangnya bahan herbal dijadikan sebagai antiseptik untuk pembersih tangan. Akan tetapi saat corona virus mewabah, kami semakin giat mencoba lagi untuk membuatnya,” kata mahasiswi A.Nuranisa.
"Produk ini juga bisa terwujud sebab dukungan dosen cukup luar biasa serta banyak membantu kami, khususnya membantu kami dalam pengadaan alat-alat percobaan meskipun masih terbatas, tapi sudah sangat membantu kami dalam menghasilkan produk ini,” tambah A.Nuranisa.
Selama ini, kata A. Nuranisa, pelepah pisang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat dan digunakan pada waktu-waktu tertentu saja seperti ketika hendak membuat nasu bura (campuran ayam dengan menambahkan pelepah pisang yang memiliki cita rasa yang khas- red), begitupula dengan serai yang hanya dijadikan sebagai bumbu pelengkap masakan.
“Daripada dibuang atau kurang dimanfaatkan, jadi kami manfaatkan dengan maksimal apalagi pelepah pisang dan sereh mengandung zat antibakteri yang bisa digunakan sebagai antiseptik,” tutur A.Nuranisa.
Tanaman pisang cukup banyak, salah satunya adalah Pisang Raja (Musa Paradisicia). Dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tanaman pisang memiliki kandungan kimia yaitu saponin, antrakuinon, plavanoid dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit.
Selain itu, kata dia, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah pelepah pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik. Kandungan antimikroba yang cukup tinggi pada pelepah dan kulit pisang, dapat pula digunakan sebagai biosida. Biosida adalah zat kimia yang merupakan racun dan mampu mematikan sesuatu yang hidup khusunya mikroorganisme pada kultur jaringan.
Sementara mahasiswi lainnya, A.Sri Rahayu juga menyampaikan, getah pelepah pisang dapat pula digunakan untuk mengobati infeksi nosocomial. Kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan luka dimungkinkan karena adanya senyawa aktif yang terkandung di dalam getah tanaman pisang pada bagian pelepah pisang diantaranya yaitu asam hydroxycinnamik, flavanones, flavonols, dopamin dan N-Acetylserotonin.
Dia memaparkan, tanaman sereh (Citronella oil) tak kalah dengan tanaman pisang karena mengandung pula kariofilen yang bersifat antibakteri, antifungi, antiinflamasi, dan antitumor. Sitral bersifat antihistamin dan antiseptik.
"Kandungan sitronelal, geraniol, dan sitronelol dalam minyak sereh wangi juga mampu menghambat aktivitas bakteri," ungkapnya.
Lanjutnya, ekstrak serai menunjukan potensi besar sebagai zat antibakteri yang dapat menekan aktivitas Bacillus cereus, Salmonella typhimurium dan Staphylococcus aureus, hal ini mengindikasikan kemungkinan besar penggunaan tanaman obat sebagai agen antibakteri alami.
“Atas dasar dari beberapa jurnal penelitian inilah kami kumpulkan keunggulan-keunggulan kedua tanaman ini untuk dijadikan sebagai antiseptik alami, seperti hand sanitizer ini. Semoga produk ini bisa menjadi referensi masyarakat untuk dapat memanfaatkan bahan alam yang ada untuk dijadikan sebagai antibakteri alami tanpa zat kimia” tambahnya.
Penulis : Irfan
Editor : Burhan Hamzah
Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulsel, tak mau kalah memperkenalkan hand sanitizer antiseptiknya yang memanfaatkan pelepah pisang dan serai sebagai pembersih tangan antiseptik.
Dalam rilis yang diterima BERITABONE.COM Kamis, 2 April 2020, selama wabah Covid-19 merebak, kelompok ini telah mencoba dan membuat hand sanitizer dari pelepah pisang dan tanaman serai.
“Kami sebenarnya sudah lama membuat ini, tapi saat itu hanya produk biasa saja untuk sebagai pemikiran dan ide kami mengenai kurangnya bahan herbal dijadikan sebagai antiseptik untuk pembersih tangan. Akan tetapi saat corona virus mewabah, kami semakin giat mencoba lagi untuk membuatnya,” kata mahasiswi A.Nuranisa.
"Produk ini juga bisa terwujud sebab dukungan dosen cukup luar biasa serta banyak membantu kami, khususnya membantu kami dalam pengadaan alat-alat percobaan meskipun masih terbatas, tapi sudah sangat membantu kami dalam menghasilkan produk ini,” tambah A.Nuranisa.
Selama ini, kata A. Nuranisa, pelepah pisang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat dan digunakan pada waktu-waktu tertentu saja seperti ketika hendak membuat nasu bura (campuran ayam dengan menambahkan pelepah pisang yang memiliki cita rasa yang khas- red), begitupula dengan serai yang hanya dijadikan sebagai bumbu pelengkap masakan.
“Daripada dibuang atau kurang dimanfaatkan, jadi kami manfaatkan dengan maksimal apalagi pelepah pisang dan sereh mengandung zat antibakteri yang bisa digunakan sebagai antiseptik,” tutur A.Nuranisa.
Tanaman pisang cukup banyak, salah satunya adalah Pisang Raja (Musa Paradisicia). Dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tanaman pisang memiliki kandungan kimia yaitu saponin, antrakuinon, plavanoid dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit.
Selain itu, kata dia, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah pelepah pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik. Kandungan antimikroba yang cukup tinggi pada pelepah dan kulit pisang, dapat pula digunakan sebagai biosida. Biosida adalah zat kimia yang merupakan racun dan mampu mematikan sesuatu yang hidup khusunya mikroorganisme pada kultur jaringan.
Sementara mahasiswi lainnya, A.Sri Rahayu juga menyampaikan, getah pelepah pisang dapat pula digunakan untuk mengobati infeksi nosocomial. Kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan luka dimungkinkan karena adanya senyawa aktif yang terkandung di dalam getah tanaman pisang pada bagian pelepah pisang diantaranya yaitu asam hydroxycinnamik, flavanones, flavonols, dopamin dan N-Acetylserotonin.
Dia memaparkan, tanaman sereh (Citronella oil) tak kalah dengan tanaman pisang karena mengandung pula kariofilen yang bersifat antibakteri, antifungi, antiinflamasi, dan antitumor. Sitral bersifat antihistamin dan antiseptik.
"Kandungan sitronelal, geraniol, dan sitronelol dalam minyak sereh wangi juga mampu menghambat aktivitas bakteri," ungkapnya.
Lanjutnya, ekstrak serai menunjukan potensi besar sebagai zat antibakteri yang dapat menekan aktivitas Bacillus cereus, Salmonella typhimurium dan Staphylococcus aureus, hal ini mengindikasikan kemungkinan besar penggunaan tanaman obat sebagai agen antibakteri alami.
“Atas dasar dari beberapa jurnal penelitian inilah kami kumpulkan keunggulan-keunggulan kedua tanaman ini untuk dijadikan sebagai antiseptik alami, seperti hand sanitizer ini. Semoga produk ini bisa menjadi referensi masyarakat untuk dapat memanfaatkan bahan alam yang ada untuk dijadikan sebagai antibakteri alami tanpa zat kimia” tambahnya.
Penulis : Irfan
Editor : Burhan Hamzah